Langsung ke konten utama

Batuan Piroklastik (Batuan Beku Fragmental)


A.     Pengertian Batuan Piroklastik 
    Batuan piroklastik merupakan bagian dari batuan vulkaniklastik yang terdiri dari material detrital/rombakan dari hasil erupsi vulkanik dimana erupsi tersebut terjadi secara eksplosif, kemudian ditransport dan mengalami litifikasi sebelum atau sesudah dirombak oleh air maupun es. Mekanisme erupsi eksplosif yang terjadi disebabkan oleh erupsi magmatis, preato magmatis, dan preatik.
       Akumulasi material piroklastik atau tephra merupakan hasil banyak proses yang berhubungan dengan erupsi vulkanik tanpa memandang penyebab erupsi dan asal dari materialnya. Fragmen piroklastik merupakan fragmen yang terbentuk secara langsung dari proses erupsi vulkanik. Material piroklastik saat dierupsikan gunung api memiliki sifat fragmental, dapat berwujud cair maupun padat. Dan setelah menjadi massa padat material tersebut disebut sebagai batuan piroklastik.
      Ciri-ciri batuan piroklastik yaitu memiliki material piroklas yang dominan (gelas, kristal, batuan volkanik), butiran yang menyudut, serta porositas yang relatif tinggi. Berdasarkan terjadinya, piroklas dibedakan menjadi 3, antara lain
1)      juvenile pyroclasts  : hasil langsung akibat letusan dan membeku di permukaan (fragmen gelas, kristal pirojenik)
2)      cognate pyroclasts : fragmen batuan hasil erupsi terdahulu (dari gunungapi yang sama)
3)      accidental pyroclasts : fragmen batuan berasal dari basement  (komposisi berbeda)

B.     Jenis-jenis Endapan Piroklastik
       Berdasarkan mekanisme pembentukannya, batuan piroklastik dibedakan menjadi tiga, yaitu :
       1)      Endapan Jatuhan Piroklastik (Pyroclastic Fall Deposits) 
       2)      Endapan Aliran Piroklastik (Pyroclastic Flow Deposits)
       3)      Endapan Surge Piroklastik (Pyroclastic Surge Deposits)

       Piroklastik jatuhan memiliki ketebalan endapan yang sama. Sedangkan piroklastik aliran akan menebal pada cekungan dan piroklastik surge adalah gabungan dari keduanya.



Gambar 1 Geometri Jenis-jenis Endapan Piroklastik
Sumber : https://ceritageologi.wordpress.com/2013/01/21/piroklastik/

Berikut penjelasan ketiga jenis endapan piroklastik.


1)      Endapan Jatuhan Piroklastik (Pyroclastic Fall Deposits)
      Endapan jatuhan piroklastik terjadi erupsi eksplosif yang melemparkan material-material vulkanik ke udara sementara akan tersuspensi, yang selanjutnya jatuh ke bawah dan terakumulasi membentuk endapan piroklastik jatuhan. Pada erupsi preaktik, abu gunungapi tidak sebanyak pada erupsi magmatis. ketebalan endapan piroklastik jatuhan relatif seragam dengan tingkat sortasi yang baik, akibat proses fraksinasi oleh angin saat pengendapannya. Selain itu, persebarannya mengikuti topografi dan lapisan menipis menjauhi pusat erupsi dengan kenampakan struktur bersifat gradasi normal. Komposisi endapan ini terdiri dari pumice, scoria, abu/debu, dan sedikit lapilli.
       Endapan jatuhan piroklastik terdiri dari tiga jenis, yaitu :
        a)      scoria-fall deposit
        b)      pumice-fall deposit
        c)      ash-fall deposit

2)      Endapan Aliran Piroklastik (Pyroclastic Flow Deposits)
      Aliran piroklastik adalah aliran panas dengan konsentrasi tinggi, bersifat mudah bergerak, serta berupa gas dan partikel terdispersi yang dihasilkan oleh erupsi vulkanik. Aliran piroklastik melibatkan semua aliran pekat yang dihasilkan oleh letusan atau guguran lava baik besar maupun kecil. Gerakan material piroklastik ke arah lateral di atas permukaan tanah menyebabkan terjadinya pengendapan material piroklastik yang prosesnya dikontrol sepenuhnya oleh topografi disekitar pusat erupsi. Ketebalan endapan tidak teratur, menipis pada ketinggian dan batas aliran serta menebal pada cekungan dengan sortasi yang buruk.
      Aliran piroklastik umumnya terdiri dari tiga jenis utama, yaitu:
      a)      Endapan aliran bongkah dan abu
            a.       Terdiri dari lapili vesikuler dan debu
            b.      Sortasi buruk dan butiran menyudut
            c.       Sebaran  tidak merata; menebal di bagian lembah
            d.      Seringkali berasosiasi dengan lava riolitik, dasitik, andesitik
      b)      Endapan aliran scoria
            a.       Didominasi oleh lapili scoria
            b.      Komposisi brupa andesitic dan basaltik
      c)       Endapan aliran batuapung atau ignimbrite (welded tuff)
            a.       Komposisi berupa dasitik, riolitik
            b.      Lapili, blok, pecahan gelas bertekstur pumice




Gambar 2 Mekanisme Aliran Piroklastik
Sumber : https://ceritageologi.wordpress.com/2013/01/21/piroklastik/




Gambar 3 Kenampakan Gradasional
(arah panah menunjukkan umur dan ukuran butiran semakin halus)
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Graded_bedding


3)      Endapan Surge Piroklastik (Pyroclastic Surge Deposits)
      Endapan piroklastik surge adalah ground hugging yang umumnya terjadi akibat dari suatu letusan gunungapi, yang temudian teralirkan (mekanisme gabungan antara jatuhan piroklastik dan aliran piroklastik). Mekanisme pembentukan surge piroklastik ini mirip dengan piroklastik aliran dengan material piroklastik dalam bentuk gas atau padatan berkonsentrasi rendah. Endapan ini berasosiasi dengan erupsi preatomagmatik dan preatik, aliran piroklastik dan jatuhan piroklastik. Tempat yang dilalui oleh pengendapan lapisan sangat tipis (laminasi) biasanya disebut sebagai bed set.
      Endapan ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
      a)      Endapan base surge (berasosiasi dengan endapan jatuhan)
      b)      Endapan ground surge (berasosiasi dengan endapan aliran piroklastik) 
      c)   Endapan ash-clouds surge (biasanya berada di bagian atas endapan aliran piroklastik)


Gambar 4 Jenis-jenis Endapan Piroklastik
Sumber : http://elisa.ugm.ac.id



Gambar 5 Skema Pengendapan Piroklastik
Sumber : https://ceritageologi.wordpress.com/2013/01/21/piroklastik/



DAFTAR PUSTAKA

Adilfajar. (2013). Piroklastik. Diakses dari https://ceritageologi.wordpress.com/2013/01/21/piroklastik/ pada 14 Oktober 2015
Anonim. (n.d). BAB III BATUAN PIROKLASTIK. Diakses dari http://elisa.ugm.ac.id/ pada 10 Oktober 2015
Anonim. (n.d). Graded Bedding. Diakses dari https://en.wikipedia.org/wiki/Graded_bedding pada 14 Oktober 2015
Nurdini, W, dkk. (n.d). PETROLOGI BATUAN PIROKLASTIK. Diakses dari https://geoakelompok1.wordpress.com/ pada 10 Oktober 2015
     Staff Asisten Mineralogi dan Petrologi. (1997). DIKTAT PRAKTIKUM PETROLOGI. Yogyakarta : Laboratorium Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Novel "Dua Kepiting Melawan Dunia"

 (*old blog) Senin, 09 Januari 2012 SINOPSIS NOVEL REMAJA Judul buku                                : “ Dua Kepiting Melawan Dunia” Nama pengarang                       : Saskia Tjokro Nama penerbit                          : ©PT. Gramedia Pustaka Utama Seri nomor                                : ISBN 979 – 22 – 1710 - ×                      ...

Gunungapi Sulawesi Tengah, Gunung Colo

A.      Letak Administratif dan Kondisi Geologi Gunungapi Colo merupakan gunungapi strato dan berdanau kawah (kaldera berdiameter 2 km) yang terletak pada posisi geografis 0°10’ LS dan 121°36,5’ BT dengan ketinggian 486,9 mdpl. Secara administratif, gunungapi Colo terletak di Pulau Una-una, Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah. Secara geografis, Gunung Colo terletak di lepas pantai Teluk Tomini. Selain Pulau Una-una, ada beberapa pulau lainnya yang sedikit terpisah di sebelah timur Pulau Una-una. Beberapa pulau-pulau di timur Pulau Una-una tersebut antara lain Pulau Togian, Pulau Batudaka, Pulau Walekodi dan Pulau Waleabahi yang tergabung dalam gugus Kepulauan Togian. Teluk Tomini berbatasan dengan beberapa wilayah dengan keadaan geologi yang berbeda, mulai dari lengan utara yang basement-nya merupakan kerak samudera, bagian leher di barat yang merupakan kerak benua dan lengan timur di sebelah selatan yang merupakan ofiolit. Gunung Colo diduga berdi...